Bukan “mitra” tapi sebut saja
Mitra. Namanya memang Mitra. Konon nama itu diberikan ibunya dengan harapan si
anak bisa punya banyak teman. Mitra asli
orang Berau, Kalimantan Timur. Posturnya oke, lebih tinggi dari saya, dan lebih
ringan tentunya. Mitra seorang gadis manis dengan ekspresi minimalis, kukira.
Tujuh semester lebih bersama
Mitra—di kelas yang populasi mahasiswanya tiga puluh orang, atau kurang—bukan
berarti saya cukup mengenalnya. Kelompok pertemanan pasti ada di kelas sekompak
apapun. Namun ada saja kebetulan yang membuat kami bertemu lebih sering dari
biasanya dan berbicara lebih banyak dari sebelumnya. Ada satu kebetulan di
semester IV yang mendekatkan kami. Bukan kedekatan emosional, ya, dekat. Kami
ada di kelompok yang sama. Tiap kelompok terdiri dari tujuh orang, dititipkan
di sebuah rumah panggung—yang dikelilingi gunung dan hutan, selama 3 hari 2
malam, tanpa listrik, tanpa kamar mandi, dengan tiga ekor anjing di kolong
rumah yang menggonggongi tiap tubuh yang lewat—di desa terpencil, Lalabata,
Kabupaten Barru. Ini bukan survival game,
hanya praktikum lapangan laboratorium Farmakognosi. Bertemu lebih sering tidak
membuat kami lebih akrab atau mengenal lebih jauh. Dia masih gadis biasa dengan
ekspresi minimalis yang kukira.
Semester VIII, tiba masa KKN reguler
bagi angkatan kami, saya galau menunggu penempatan lokasi. Tempat seperti apa
yang akan kudatangi? Teman-teman seperti apa yang kutemui? Hari-hari seperti
apa yang akan kulalui? Saat pengumuman lokasi, kutemukan ada dua nama dari
jurusan Farmasi yang ditempatkan di kabupaten Gowa, kecamatan Barombong, Rizka Rahmadhani dan
Mitra Pramini Rachmi. Wah, kebetulan sekali. Ada tujuh desa di kecamatan ini,
tiap desa akan menjadi posko KKN bagi
delapan mahasiswa. Saya ditempatkan di desa Kanjilo dan Mitra di desa Tamanyeleng.
Kebetulan yang mempertemukan saya dan Mitra berakhir, sampai keesokan harinya
saat Mitra dipindahkan ke Desa Kanjilo karena sebab entah apa, saya rasa kami
jodoh.
Saya dan Mitra akan tinggal satu
atap, tidur di ranjang yang sama, menjalankan proker bersama sampai dua bulan
kedepan. Hari ketiga KKN saya menyadari ada barang milik kami yang sama. Kami
memilih merk dan jenis/ warna/ aroma yang sama mulai dari jilbab pastel, sabun
untuk wajah, shampoo, hand body lotion,
cologne, sampai deodorant.
Seandainya dia lelaki saya pasti sudah yakin kami berjodoh.
Sejumlah produk yang kugunakan sama dengan yang digunakan Mitra |
Mitra seorang distancer, sama seperti saya. Tetiba
saya ingat, saat study tour ke Jogja dua tahun lalu Mitra tidak ikut dengan rombongan,
dia dijemput lelakinya, sama seperti saya. Flashback
terus berlanjut, Mitra pernah menjadi finalis Farmasi Idol, suaranya bagus. Dia
juga jago gambar, dan mahir menulis. Lihat saja novel lepasnya di Watt Pad yang sudah mencapai chapter 12 dan masi akan terus
berlanjut. Cantik, cerdas, penuh bakat, digemari para nyamuk dari seluruh
penjuru daerah. Mungkin suatu hari dia bisa memanfaatkan nyamuk yang
mengerubunginya untuk dibuat menjadi peyek nyamuk, tentu akan menjadi alternatif
selain peyek laron, cemilan yang menurutnya enak.
Tinggal bersama membuat saya
mengetahui kebiasaan Mitra. Makannya sedikit. Sarapan hanya satu sendok nasi, makan
siang separuh sendok nasi dengan banyak sayur, dan makan malam sayur saja. Tapi
dia suka ngemil. Suka minum teh, suka kopi good
day, dan permen ginger bon. Dua
kesukaan terakhir sama persis dengan kesukaanku. Anak ini ternyata lumayan
banyak bicara namun selalu salah menempatkan partikel mi, ji, pi, ka, dan mo,
partikel khas Makassar. Tapi dia cablak, dan mudah tertawa. Tawanya keras
sekali, saat tertawa matanya jadi tak terihat. Mitra menjadi mitra saya dalam
piket cuci piring harian. Menggosok tumpukan piring dan panci jadi tidak begitu
terasa karena Mitra seorang teman bergosip yang baik. Hhahaha.. Mitra, gadis
manis dengan ekspresi.. ah, sudahlah.
Gaya rumahan ala gadis yang sedang KKN. |
Ahahaha Sepertinya kenal seorang yang bernama mitra... uhuk uhuk hehe XD... Seorang bernama Rizka juga gokil XP... suatu kebetulan yaang ajaib hohohoo ^o^/ Semangat KKN!!! >,<///
BalasHapusSekarang udah countdown, 4 hari lagi KKN nya selesai.
BalasHapusGara gara menulusuri barcode di rekomendasi izin apotek dari IAI, aku jadi Nemu cerita ini lagi. Ahh kangen, sehat selalu sistah ❤️
BalasHapus