Sabtu, 12 Januari 2013

Catatan Gadis yang Terbakar #3

Aku terbakar bersamamu,
kau yang genggam tanganku sambil tersenyum,
mencoba lucuti setiap keyakinanku,
mencoba membakarku dengan tatapanmu.

Aku terbakar bersamamu,
namun api ini hanya akan menjadi panas jika kau tak ada,
aku tak peduli jika aku hangus, karena aku bersamamu

Aku terbakar, bersamamu dan tanpamu
sudah terlambat bagiku untuk padamkannya
ingatanku mungkin saja bisa hilang
namun lembar-lembar catatanku tak mungkin lagi bisa ku hapuskan
otakku akan melupakan panasnya, namun hatiku terlanjur hangus karenanya.

Catatan Gadis yang Terbakar #2

Pembukuan perasaanku tahun lalu telah selesai,
tak ada sisa modal dan tak ada kerugian,
hanya saja aku merasa puas, aku tak akan rugi
karena hanyalah kamu motivasi dari setiap yang kulakukan

Puisi tentang kamu, bukan puisi cinta, hanya puisi saja
tertulis di lembar-lembar belakang catatanku
persis seperti lirik lagu di halaman belakang buku catatan anak sekolah
lirik lagu yang dinyanyikan bersama di waktu senggang


Catatan Gadis yang Terbakar #1

Rasanya tak adil jika aku harus menulis dikala jemariku tak dapat dikendalikan dengan pikiranku,
tentu saja tak adil karena semua syarafku telah terbius oleh senyumanmu.
Senyuman bibir sumbing itu membuatku menangis dan tertawa, memberi energi tak terbarukan yang tak ada batasnya.
Namun tetap saja tak adil, karena lembar-lembar catatan yang kutulis bukan tentang sesuatu hal selain kamu,
kamu hanya tak tahu.
Maka aku hentikan semua itu, jika hendak dirimu pergi.
Maka akan kubakar semua catatan itu.